Kamis, 07 April 2011

Tuntutan Tak Dipenuhi, Mahasiswa UR Ricuh

JU- Tak puas dengan aksi kemaren pagi, ratusan mahasiswa Universitas Riau kembali melakukan aksi yang lebih besar di depan rektorat, Kamis (7/4). Aksi kali ini sengaja dilakukan karena mahasiswa tidak puas dengan jawaban Tim Statuta UR yang tetap tidak memasukkan unsur mahasiswa sebagai senat di draft statuta UR. Selain itu aksi ini bertepatan dengan rapat senat universitas yang akan menentukan apakah mahasiswa dimasukkan dalam senat atau tidak.

Aksi yang dimulai sekitar jam 9 pagi ini sempat terjadi baku dorong antara mahasiswa dengan petugas keamanan yang menyebabkan pintu kaca rektorat menjadi pecah. Pendemo memaksa menerobos masuk gedung rektorat karena tuntutan mereka tidak dikabulkan pada rapat senat.
Sementara itu, rapat senat yang di pimpin langsung oleh Rektor UR Ashaluddin Jalil mengambil kebijakan untuk menunda rapat senat sampai waktu yang tidak ditentukan. Adi Hamdani, perwakilan mahasiswa yang ikut rapat senat menyebutkan, rektor mengambil kebijakan menunda rapat karena menurutnya keadaan di luar rektorat sudah tidak kondusif lagi”, sebut Adi di depan para aksi.
Menurut Yulan, koordinator aksi menyebutkan rektor sengaja menunda rapat hingga waktu yang tidak ditentukan untuk menurunkan semangat gerakan ini. “Kalau rektor menganggap ditundanya rapat ini membuat semangat mahasiswa akan turun, maka itu salah besar, karena kita BEM dan Kelembagaan di fakultas agan terus kontrol perkembangannya. Jika tuntutan kita nanti tidak juga di kabulkan, maka kita tidak menjamin akan adanya aksi yang lebih besar lagi dan tidak tertutup kemungkinan akan terjadinya anarkis”, ancam Yulan.
Rahmat, pembantu Rektor III saat ditanya tentang hal ini menyebutkan, peraturan yang memasukkan atau menghapuskan unsur mahasiswa ke dalam senat adalah Dikti. “Jadi kalau mahasiswa mau protes, jangan protes ke senat, silahkan protes ke Dikti”, ungkapnya kepada wartawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer