Kamis, 10 November 2011

Mahasiswa Tuntut Gubernur Rusli Zainal Mundur

JU- Ratusan mahasiswa dan komponen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Parlemen Jalanan (APJ) menuntut Gubernur Riau Rusli Zainal mundur karena dinilai gagal memimpin Riau.
Tuntutan tersebut mereka sampaikan dalam unjuk bersamaan dengan peringatan Hari Pahlawan, di Jalan Cut Nyak Dien, Kota Pekanbaru, persisnya di antara Gedung Pustaka Soeman HS dan Kantor Gubernur Riau, Kamis (10/11).

 Aksi yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB itu mengusung 10 pernyataan gagalnya pemerintahan Gubernur Riau Rusli Zainal. "Kami menuntut Rusli Zainal untuk mundur dari jabatan Gubernur Riau. Rusli Zainal telah gagal memimpin daerah ini," kata koordinator aksi APJ Desri
dalam orasinya.

Sepuluh pernyataan sikap yang disampaikan pengunjuk rasa yaitu terkait kegagalan proyek triliun rupiah K2I (Kemiskinan, Kebodohan, dan Infrastruktur), tidak diusutnya kasus pembalakan liardi Riau, penggunaan APBD Riau yang tidak jelas dan rawan korupsi, konflik agraria berkepanjangan, mafia hukum, gagal menyelesaikan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Riau, tidak tahu kebutuhan rakyat, banyak menyedot anggaran untuk kegiatan seremonial, melakukan kejahatan struktural demi mempertahankan kekuasaan, jadi kaki tangan pemodal besar, dan gagal mengawasi dan menjaga kerukunan umat beragama.

Selain menggelar orasi terbuka di tugu countdown PON XVIII senilai Rp1 miliar yang dinilai pengunjuk rasa sarat masalah, mereka juga mengutuk kegiatan seremonial tuan rumah PON dan kegiatan lainnya yang dinilai hanya menghambur-hamburkan dana APBD Riau. Para pengunjuk rasa juga memasang spanduk kecaman bertuliskan 'Turunkan Rusli Zainal Sekarang', 'Gagal Menyejahterakan Rakyat', dan 'Rusli Zainal Gagal, Turun atau Diturunkan!'.

Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari personel Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Pekanbaru dan Satuan polisi Pamong Praja (Satpol PP) Riau. Setelah menggelar orasi terbuka, sekitar pukul 12.30 massa bergerak menuju kantor RRI Pekanbaru. Di sana pengunjuk rasa minta tuntutan mereka disiarkan langsung.

(www.mediaindonesia.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer